Minggu, 11 Desember 2016

Cara Mengganti Kartu SIM IM3 dari 3G ke 4G

Buat temen-temen yang mau ganti kartu sim im3 nya dari 3G ke 4G bisa dateng ke galeri indosat terdekat. Galeri indosat terdekat dari rumah gw adalah galeri di Mall Ambassador. Letaknya ada didepan paling ujung. Jadi ga perlu masuk ke mallnya, kcuali kalo mau skalian belanja..hehe..

Pas gw masuk, ada petugas yang nyambut, bilang aja mau ganti sim card dari 3G ke 4G. Kalian akan diarahin ke CS nomor 6. Oia khusus untuk CS nomor 6 ga pake antrian. Nah jadi mesti hafal-hafalin dah tuh mana yang dateng belakangan dan mana yang duluan. Tujuannya biar lo ga nyelak dan gadiselak..hehe.. Harusnya sih tetep dikasih antrian yaa.. Kan biar enak.. Agak kecewa jg gw sebenernya . 

Nah setelah giliran lo maju, lo akan ditanya ada apa (yaiyalah masa ditanya mau makan apa), dan lo akan diminta KTP asli lo. Trus input nomor hape lo. Kalo nomornya masih aktif di hape, nanti akan diminta kode OTP yang dikirim, kalo ga aktif di hape, sim card nya lo kasihin aja ke mbak CS nya. Nanti dia masukin sim card kita ke hape mreka. Tunggu bentar dan proses slesei. Lo dikasih kartu baru..

Minggu, 04 Desember 2016

RINDU..

Rindu
Satu rasa yang terkadang muncul begitu saja

Rindu
Satu kata yang mengandung sejuta makna

Dan saat ini aku rindu kamu

kamu yang dulu pernah jadi teman semejaku
kamu yang dulu dengan tiba-tiba membantu mengerjakan PRku
kamu yang dulu suka tukeran soal-soal UAN ku

Ingatkah?
Saat walikelas kita menakdirkan kita berdua menjadi teman semeja di awal semester
Sejak itu juga kita mulai berbicara
Sejak itu pula kita mulai bertukar cerita

Kamu pintar
Kamu bisa diandalkan
Kata orang kamu pelit  membagi PRmu
Mereka tanya "udah ngerjain? liat donk"
Kamu jawab "belom"
Tetapi, saat aku mulai mengerjakan PR secara diam-diam di pelajaran lain
Tiba-tiba kamu menyodorkan buku PRmu
Dan bilang "ini, tapi jangan kasih tau yang lain"

Ingatkah?
Saat walikelas kita merotasi posisi duduk kelas di awal semester dua
Saat itu semua di rotasi, hanya kita yang belum
Dengan kompak kita menundukkan kepala kita
Sambil komat kamit "semoga bapaknya ga liat, smoga kita ga dipindahin"
Tapi Allah punya rencana lain
Akhirnya walikelas kita melirik ke arah meja kitaa
Dan mau tidak mau kisah kita berakhir

Empat tahun berlalu
Tanpa disengaja kita bertemu kembal
Bertemu saat ujian try out suatu kampus akuntansi milik Pemerintah
Kebetulan ujiannya di sekolahmu
Saat itu pula kita mulai bertukar nomor hape
Kita mulai berkomunikasi kembali meski hanya lewat layar telepon genggam
Dan masih ingatkah kamu kita berkomunikasi tentang apa
Yaa..tentang soal UAN matematika
Kita bahas soal via telepon genggam
Tidak semua temanku bisa diajak belajar seperti itu
Tapi kamu dan aku, kita saling paham tentang isi pesan masing-masing

Ingatkah?
Saat H-1 UAN kita masih bertemu
Saat itu pula pertemuan terakhir kita
Namun kita masih berkomunikasi melalui pesan singkat
Sampai akhirnya kita menjadi mahasiswa
Kamu menyatakan sebuah rasa kepadaku

Tahukah kamu?
Sejujurnya bagiku teramat berat saat bilang tidak
Teramat sangat berat membohongi perasaanku sendiri
Tapi aku harus tegas
Pilih kamu atau Allah
Aku cukup senang mendengar pengakuanmu
Aku hargai itu

Dan sejak saat itu, komunikasi kita terputus total
Aku dan kamu mungkin sama-sama sibuk menapak peran baru
Peran baru sebagai siswa tertinggi (red : mahasiswa)
Dikampus masing-masing

Kawan,
Terakhir kali aku dengar kabar tentangmu saat ayahmu meninggal
Itu pun aku dapat dari teman kampusmu yang juga teman sekolah kita
Aku tidak terlalu mengenalnya
Tapi tiba-tiba dia menghubungiku kawan
Menanyakan keberadaanmu
Karna sejak kabar ayahmu tiada, kamu tiba-tiba hilang tanpa kabar
Aku bingung kawan
Kenapa dia tanya padaku
Ternyata dia bilang kalau kamu pernah bercerita tentang aku
Aku sahabat kecilmu
Sepertinya dia salah orang kawan
Tapi dia tetap bersikeras kalau itu aku
Yasudah, aku iyakan kawan

Kawan,
Dimanapun kamu berada
Semoga Allah selalu melindungimu
Semoga Allah senantiasa menjagamu dengan sebaik-baiknya penjagaan
Aku rindu
Rindu sahabat belajarku

Berikan kabar walau hanya sekali
Cukup sekali

Jumat, 21 Oktober 2016

Pelatihan Jurnalistik Oleh Tasaro GK


Kunci menulis dalam jurnalistik adalah FAST. Apa itu FAST? Cepat? Bukan. FAST menurut Tasaro GK adalah kepanjangan dari :

1. Fathonah
    Yakni cerdas dalam menyikapi sebuah isu
2. Amanah
    Yakni tulisannya harus bisa dipercaya publik
3. Shiddiq
    Yakni benar, tidak berbohong
4. Tabligh
    Yakni menyampaikan ke publik






Konten Media

Konten tulisan dalam sebuah artikel terbagi 2 (dua) jenis, yakni berita dan opini.  Jenis berita pun terbagi 2 (dua), yaitu hard news dan soft news. Hard news sering juga disebut dengan straight news.

Adapun ciri-ciri dari hard news adalah :
1.       Judulnya harus jelas dan selesai.
2.       Ada kopnya, yakni berupa nama lokasi dan nama media tersebut. Misal Semarang, Kompas. Kop ini bisa kita temukan di awal berita. Biasanya tulisannya di bolt dan hurufnya lebih besar dibanding huruf tulisannya.
3.       Ada nama hari, tanggal dan bulannya
4.       Di akhir berita tercantum nama penulis dengan inisial. Misalnya ADN. Semua media menggunakan inisial nama penulisnya, kecuali Republika, nama penulisnya lengkap tertulis. Kenapa harus inisial? Menurut Ka Tasaro GK, hal ini merupakan salah satu kode etik jurnalistik untuk melindungi si penulis. 
5.       Tulisannya mengandung unsur 5 W + 1 H yakni What, When, Where, Who, Why, dan How
·         What menjelaskan peristiwa apa yang terjadi
·         When menjelaskan waktu peristiwa itu terjadi
·         Where menjelaskan tempat peristiwa itu terjadi
·         Who menjelaskan narasumber peristiwa tersebut. Biasanya who ini melekat pada kalimat langsung.

Komponen Hard News
Ada 4 (empat) komponen dalam hard news. Yakni :

  1. News values
  2. 5 W + 1 H 
  3. Menentukan angle
  4.  Piramida terbalik

Jumat, 22 Juli 2016

Jogjaaaaa (Day 1)...

Jogja, kota pelajar pemikat hati.. Siapa yang pernah ke Jogja? Pasti ada rasa kangen buat datang lagi ke kota ini..

Jumat, 29 Juli 2016

Gw berangkat bareng temen-temen kampus S2 gw. Rombongan gw kali ini terdiri dari 5 orang dewasa dan 2 anak kecil. Awalnya cuma bertiga aja, cewe-cewe. Tapi alhamdulillah jumlah bertambah..

Tanggal 8 Juni 2016, kita search tiket kereta api murah tujuan Pasar Senen (Jakarta) - Lempuyangan (Jogjakarta). Alhamdulillah nemu tiket kereta ekonomi seharga 75ribu. Temen gw (N) akhirnya booking tiket untuk  kita bertiga (gw, N dan W). Tiket PP, pergi  pada hari Jumat, 29 Juli 2016 dan pulang hari Senin, 01 Agustus 2016. Harga tiket PP 150rb per orang. Beberapa hari setelah itu, kita berusaha ngajak temen yang lain biar rame. Akhirnya 1 temen cowo (R) mau ikut ditambah suami  (T) dan anak-anaknya Mbak N. Mbak N bantu booking tiket untuk 4 orang. Jadilah yang pergi 7 orang, 3 cewe dewasa, 1 cewe anak, 2 cowo dewasa, dan satu cowo anak. 

Di hari keberangkatan, kita kumpul di depan alfamart. Sambil menunggu yang lain, Mbak N cek in dan print tiket. Ada sesuatu yang berbeda dari tiket kereta sebelumnya, yaitu penampilannya. 

Tiket Pasar Senen - Lempuyangan
(Nama, No. ID dan barcode sengaja dihilangkan biar ga disalahgunakan)
Setelah formasi lengkap, kita segera masuk ke dalam. Masing-masing menyiapkan tiket dan KTP untuk pemeriksaan. Rombongan kami terbagi 2, soalnya waktu pemesanan tiket beda, jadi dapet duduknya beda-beda gerbong. Sekitar pukul 11.30, kereta pun mulai jalan. 

(insert foto di kereta)

Sesaat menjelang waktu Sholat Jumat, petugas kereta api, sambil menjajakan makanan, dia mengumumkan kepada para penumpang jika ingin Sholat Jumat bisa ke restorasi sekarang. Si R pun bergegas menuju restorasi untuk melaksanakan Sholat Jumat. Selesai Sholat Jumat, giliran kami, para perempuannya untuk melaksanakan Sholat Zuhur di jamak Sholat Ashar.  

Sekitar pukul 19.50 kami tiba di stasiun Lempuyangan. Mbak N segera menghubungi mobil yang akan menjemput kami. Setelah bertemu dengan drivernya, kami memutuskan untuk makan malam dulu sebelum ke penginapan, akhirnya kami pergi ke House of Raminten.

(insert foto di ramiten) 

Tiba di House Of Raminten, kami pun harus bersabar menunggu. Sekitar 30 menit lebih kami menunggu, kami di tuntun oleh pramusaji menuju ke lantai atas. Suasananya sangat tradisional. Bangunan lantai atas semuanya terbuat dari kayu. Oh iya, disini, terutama lantai bawah dekat pintu masuk, kita bisa mencium bau dupa yang sangat amat menyengat, selain itu, bisa dilihat juga ada semacam sesajen (kayak di Bali). Hal ini yang membuat gw agak gimanaaaa gtuu..

Hal unik lainnya adalah seragam pramusaji nya. Mereka mengenakan pakaian adat. Yang perempuannya mengenakan kain dan kemben. Semoga lain kali pakai kebaya Jogja yang lebih tertutup aja.. :D

Harga makanan dan minuman disini lumayan murah lho untuk sekelas tempat makan yang ramai dan terkenal ini. Pesan, kemudian langsung bayar, baru nunggu pesanannya. Waktu penyajiannya cukup terbilang lama. Jadi buat yang laper banget, mendingan cari tempat lain aja yang lebih cepet. 

(insert foto makanan)

Setelah makan malam, kami segera meluncur ke penginapan untuk istirahat. Kami menginap di Wisma Bukit Barisan. Letaknya di Jalan Kaliurang KM 5, deket UGM dan K Milk. Sepertinya wisma ini punya Pemprov Sumatera Utara. Wisma nya cukup rekomended. Resepsionisnya ramah, wismanya bersih, dan harganya lumayan murah hanya Rp.175.000 per malam per kamar. Maksimal per kamar dihuni 4 orang. Di dalam kamar tersedia 2 ranjang kecil atau 1 ranjang besar (beda-beda tiap kamar), kamar mandi, TV, lemari, meja rias, AC. Kamarnya cukup luas. Tapi sayang pintu kamar mandi dan pintu kamarnya sudah agak rusak gtuu deh. Semoga segera diperbaiki.  


(insert foto wisma)

Oiya, gw dkk kan sudah booking mobil selama disana. Harga sewa mobilnya Rp.500.000 per 12 jam sudah termasuk bensin dan supir. Untuk parkir dan makan supir ditanggung penumpang. Awalnya rentalnya bilang nanti ada fasilitas jemput gratis. Akhirnya temen gw DP. Tapi pas abis dari Raminten itu, mungkin karena kelamaan kali yaah, jadi kami di kenakan charge sebesar Rp. 100.000. Agak kecewa sih, tapi yaudahlah, lain kali ga usah pake mobil ini.  

Terjebak di Karimun Jawa..

Karimun Jawa.. Pulau dengan sejuta pesona.

Buat kalian yang suka trip pantai, harus wajib kudu dateng ke Karimun Jawa. Keren banget. Well, gw mulai cerita pengalaman gw pas trip kesana. Sebenernya sih udah lama banget gw pengen kesini. Kata orang-orang bagus. Dan gw kebetulan juga lebih suka trip ke pantai dibanding ke gunung. So, pengen banget kesini. Tapi ada kendala masalah waktu dan temen-temen. Ga asyik kan kalo kesana sendirian, lagipula gw ga berani. Hahha..

Pas iseng-iseng wasapan sama sobat gw, eh tetiba terlintas pengen trip bareng karna kebetulan di bulan Maret ada tanggal merah pas hari Jumat. Akhirnya gw cari tiket murah. Awalnya pengen ke Jogja, tapi sayang, tiket murahnya abiss. Temen gw ngajak ke Semarang. Sekalian silaturahim ke rumah Pak Le nya. So, kita cari tiket murah ke Semarang. Dapet lah tiket kereta api PP untuk 2 (dua) orang. Berangkat hari Kamis tanggal 24 Maret 2015, pulang hari Senin tanggal 28 Maret 2016.

Karna gw mikir dari Semarang itu deket ke Jepara, gw minta lah ke temen gw untuk mampir ke Karimun. Yaa semalem aja. Hari ini nyampe, besok pulang. Yang penting bisa pernah liat Karimun. Dan saat itu gw masih berpikir Karimun itu kayak Pulau Pramuka, Kep. Seribu. Yang bisa di jelajah dengan jalan kaki dalam waktu sehari. Temen gw setuju. Kita mutusin untuk pergi Sabtu pagi pulang Minggunya. Akhirnya gw kontak temen gw yang pernah ke Karimun. Gw tanya-tanya soal cara beli tiket kapal. Harus booking dulu kah kayak tiket pesawat kereta api atau bisa on the spot. Kata temen gw mendingan mesen dulu, takutnya keabisan. Lagi long weekend saat itu. Dikasih lah kontak orang itu. Temen gw bilang, nanti kasihnya lebihin aja va, 10 atau 20ribu. Ok, gw pikir dia emang petugas tiket. Jadi gw kontak orang itu.

Sabtu, 26 Maret 2016

Jarak tempuh Semarang-Jepara itu kira-kira memakan waktu perjalanan kurang lebih 3 jam . Info keberangkatan pukul 10.00, jadi jam 6 pagi kita udah cuss dari rumahnya sodara temen gw di Semarang dengan menggunakan mobil pribadi. Jam 9 lewat kita sudah sampai di Pelabuhan Jepara. Gw ketemu orang tiket itu dan ngasih uangnya ke dia, sebut saja Pak X. Pak X menyuruh kami untuk tunggu di ruang tunggu. Di deket dermaga ada ruangan kaca, itulah ruang tunggu para wisatawan yang ingin nyebrang ke Karimun. Lumayan lama nungguin Pak X. Gw iseng-iseng nyari loket disitu. Kepoo, kalo beli sendiri kita harus kemana yaa. Ada sih tempat yang tulisannya "LOKET". Tapi tutup dan ga ada yang jaga. Akhirnya gw liat x-banner soal info tiket.



Pas lagi liat-liat, ketemulah sama mbak mbak, sebut saja mbak M. Si mbak M ini juga lagi nyari tiket nyebrang. Dia sama beberapa temennya. Dia juga sempet kebingungan beli tiketnya dimana. Kita sempet ngobrol-ngobrol sebentar sih. Dia nanya ke gw, pulang hari apa, gw bilang pulang besok. Trus dia bilang, laaah sayang banget kalo cuma sehari mah ga bakal dapet apa-apa. Dia nawarin buat gabung sama grupnya. Besok sore dia mau snorkeling. Gw saat itu menolak dan kekeuh pulang besok. Ga lama kemudian, dia dipanggil temennya. Dan Pak X juga udah nongol lagi. Dia nongol sambil bawa 2 (dua) tiket.




Gw naik kapal cepat, namanya Kapal KMC Express Bahari 2C kelas Executive. Harga per tiket Rp. 150.000. Gw kasih Rp. 350.000 ke Pak X, 300rb buat bayar 2 tiket, 50ribunya upah beliau. Pas gw ketemu Pak X secara langsung, truss gw liat-liat sekitar situ. Gw yakin Pak X itu calo. Tapi biar gimanapun, gw berterima kasih banget sama Pak X, tanpa beliau mungkin gw ber2 luntang lantung kebingungan nyari tiket kayak Mbak M dkk. 

Setelah tiket di tangan, dan ngasih duit ke Pak X, kami pun berpisah (eeeaaaaa... :D). Kita masuk lagi ke ruang tunggu dan nyari bangku kosong buat duduk. Di ruang tunggu udah banyak wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri yang ada disitu. Ada yang dari Jawa, China, dan bule bule Barat. Disitu gw makin yakin kalo gw ga nyesel pergi ke Karimun. 

Sejam lebih dari jam keberangkatan, kapal baru dateng. Kapalnya telat. Telat pake banget. Dan ini berdampak pada susunan acara gw. Hahaha.. Setelah kereta diumumin dateng, semua orang bersiap siaga masuk ke dermaga. Kita harus siapin tiket dan identitas diri. Pas masuk, ada petugas tiket yang siap untuk mengecek kesesuaian nama di tiket dan kartu ID kita. 




Setelah melewati semacam jembatan gitu, ada petugas lagi didepan pintu masuk kapal yang siap membantu mengarahkan ke tempat duduk kita sesuai nomor di tiket. Untuk kelas executive di arahkan belok kekiri setelah pintu, sedangkan kelas VIP diarahkan belok ke kanan kemudian naik ke atas. Tempat duduk di kapal sih kayak bis gtuu. Penyebrangan dari Jepara ke Karimun Jawa butuh waktu kurang lebih 2 jam dengan menggunakan kapal cepat. Kira-kira pukul set2 siang kita tiba di Karimun. 

Sesampainya di dermaga, gw langsung hubungin temen gw yang udah disitu, ternyata dia sama pacarnya udah stanby nunggu kita. Pacar temen gw ternyata tour guide Karimun, namanya Mas Jamal (gw rekomen tour guide ini). Selain nunggu gw, dia juga nunggu klien nya yang lain. Setelah formasi lengkap, kita langsung naik mobil menuju penginapan. Awalnya gw pikir bisa jalan kaki ke penginapan kayak di Pulau Pramuka, eeeh ternyata harus naik kendaraan cuy. Tiba di penginapan, gw bertiga, ngaso dulu sambil nunggu listrik nyala. Karna listrik baru nyala sekitar pukul 14.00. Sejam kemudian, kita kumpul di basecamp Mas Jamal. Ngomong-ngomong soal Mas Jamal, first impression gw ke dia pertama kali itu agak jelek. Orangnya rada jutek pas awal ketemu. Tapi lama-lama, orangnya baik banget, care juga sama kita. 

Sambil nunggu temen-temen lain yang belum dateng, akhirnya gw sholat dulu di mesjid yang ada persis di depan base camp nya. Gw sholat jamak takhir, ashar dan dzuhur. Setelah semuanya kumpul, kita langsung mulai wisata darat. Tujuan pertama kita adalah Hutan Bakau. Jarak yang ditempuh cukup jauh, jalanannya pun berkelok-kelok dan agak rusak. Kurang lebih satu jam perjalanan, kami tiba di Hutan Bakau. Kami segera menuju loket dan membayar tiket. 

Sabtu, 11 Juni 2016

Badminton Lovers, eh Badminton Players Lover..hahha

Bulutangkis.. 

Entah sejak kapan gw suka sama olahraga yang satu ini. Mungkin pas SD. Pas bokap suka nonton di tipi, akhirnya anak-anaknya ikutan nonton. Gw suka nonton, tapi kalau yang main ada pemain Indonesia nya, hehe.. Jadi kayaknya gw ga layak juga disebut badminton lovers alias pecinta bulutangkis. Mungkin gw bisa disebut sebagai pecinta pemain bulutangkis Indonesia, hahaha.. Seperti anak muda pada jamannya, saat lo mengidolakan sesuatu atau menyukai sesuatu, lo pasti bakal pengen jadi kayak gitu. Yap, gw juga begitu, dulu gw bercita-cita sebagai pemain bulutangkis. Gw pengen berkontribusi buat Indonesia lewat bulutangkis.Tapi cita-cita harus kandas tanpa usaha. Gw cuma pengen, tapi ga ikhtiar. Kenapa yah? Karna tau diri aja kali yak. Buat beli raket KW aja ga mampu, cuma bisa pake triplek buat jadi raketnya, hehe.. Tapi di jaman gw sih emang lagi tren raket dari triplek. Bunyinya lebih kerasa.. 

Yang bercita-cita jadi badminton player bukan cuma gw, ternyata adek-adek gw juga sama. Nah kalo mereka lumayan ada usahanya tuh. Mereka sering ikut lomba antar RT, dan adek gw jadi juara 1. Karna menang di tingkat RT, tadinya mau di ajak tanding di tingkat yang lebih tinggi, bukan RW atau Kelurahan, gw lupa tingkat apa, tapi syaratnya harus punya raket yang bagus. Lagi-lagi mentok masalah finansial, akhirnya ga jadi ikutan lomba, raket bagus harganya mahal. Dan akhirnya harus mengubur langkah mnuju kesana. Sebenernya sampe saat ini sih gw masih ada cita-cita, gw pengen salah satu anggota keluarga gw jadi badminton player, khususnya perempuan. Karena badminton player Indonesia perlu kebangkitan di perempuannya. Bukan berarti women badminton playersnya Indonesia jelek-jelek looh, tapi karena pemain kita masih kalah sama pemain China.

Saking cintanya gw sama badminton, ada dua hal yang gw ga bisa lupain pas jaman SMA. Pertama adalah pas gw baru masuk ke SMA tahun 2004. Tiba-tiba ada pengumuman kalau hari ini, tepatnya nanti sore pulang sekolah, SMA  kita diundang buat jadi penyambut rombongan tim nasional bulutangkis yang abis tanding Olimpiade di Yunani. Gw telat tau itu, udah banyak anak yang daftar dan kuota udah abis. Sediiih rasanyaa.. Sakiitnyaa tuh disini,, (Lebeeeehh!!!!:D). Tapi Allah punya rencana lain, salah satu temen gw yang udah daftar, ga bisa ikut. Eng ing eng, akhirnya gw masuk rombongan. Yess.. Waktu itu tempat penyambutan adalah di bandara Soekarno-Hatta. Dari sekolah disediain beberapa bis Damri untuk menuju kesana. Sesampainya di Bandara, udah banyak wartawan coy yang nunggu. Banyak banget malah. Rombongan bulutangkis Indonesia telat dateng, jadi lumayan nunggu lama kita. Lagi di tengah-tengah waktu nunggu, tau-tau ada sesosok wanita yang turun dari mobil dan langsung dikerubutin wartawan. Wanitu itu artis, Deswita Maharani, yang saat itu masih jadi pacarnya Taufik Hidayat, pemain bulutangkis yang berhasil dapet emas. Beberapa lama kemudian, tibalah rombongan bulutangkis RI. Gw agak lupa acaranya ngapain aja, yang gw inget waktu itu kita berdiri di lapangan kosong, trus ada pidato singkat, dilanjutkan keliling bersalaman, nyalamin para pemain yang abis tanding di Olimpiade Yunani. Seneng rasanya pada saat itu salaman sama idola-idola gw. Eh itu dulu yah, kalau sekarang sih sengefans-ngefansnya smaa Mohammad Ahsan, Hendra Setiawan plus Lee Yong Dae, kalau ketemu pun gw ga mau salaman,,hahha... Bukan sombong, tapi bukan muhrim.. :) Setelah prosesi pengucapan salam dan selamat kepada rombongan Olimpiade Yunani, acara bubar, nah dsitu Taufik Hidayat lah yang jadi serbuan para wartawan. Sedangkan atlet yang lain mah santai-santai aja. Kebetulan gw liat Sony Dwi Kuncoro lagi nganggur, gw mulai deketin, trus minta salaman.. (alay banget gw saat itu :D). Oiya, kenapa SMA gw yang ditunjuk untuk nyambut rombongan Olimpiade, karna kebetulan, istrinya Agum Gumelar, adalah salah satu komite SMA gw. 

Yang kedua adalah saat wawancara beasiswa di SMA. Kebetulan saat itu ada program beasiswa dari para alumni SMA. Yang jadi sasarannya adalah murid berprestasi tapi ga mampu, dan kandidatnya adalah gw. Gw lupa yang rekomendasiin siapa, yang jelas guru disitu. *yaiyalaaaaah..masa guru luar :D    . Nah dalam wawancara itu, salah satu pertanyaannya adalah " Apa yang membuatmu bangga sama Indonesia?" dan gw menjawab "Bulutangkis". Haha.. ga tau kenapa gw bisa jawab begini, padahal gw denger kakak kelas gw yang juga diwawancara saat itu, jawabnya luar biasa. Dia bangga sama Indonesia karena punya beragam suku, budaya, bla bla bla.. Gw jawab bulutangkis, ya karna satu-satunya yang gw banggain dari negara gw yaa bulutangkisnya. Prestasi-prestasi atletnya lah yang membuat negara Indonesia ga dipandang sebelah mata. Karena prestasi-prestasi atet nya lah, Indonesia bisa berada jauh diatas negara-negara lainnya, saat itu. Dan jawaban gw inilah yang akhirnya membuat gw lolos seleksi beasiswa alumni, sedangkan kakak kelas gw yang itu ga dapet beasiswanya. Alhamdulillah.. 

Sampe saat ini pun gw masih antusias dengan apa-apa yang berhubungan sama bulutangkis. Dan gw kepikiran buat ambil judul penelitian tesis gw tentang bulutangkis. Mungkin gw ga bisa kontribusi langsung jadi pemain, tapi gw bisa berkontribusi melalui penelitian gw yang mungkin akan bermanfaat buat masa depan bulutangkis Indonesia. (beraaaat cuuuy,,hhehhe)

Ga selesei selesei..

Selesaikan apa yang telah kamu mulai..

Aiiihh.. susahnya menyelesaikan apa yang telah kita mulai. Kita???!!! Gw aja sih..haha.. Susahnya mau menyelesaikan tulisan-tulisan gw di blog ini. Sebenernya tujuan tulisan disini yaa untuk reminder gw sendiri. Berhubung gw pelupa, maka perlu di catet lah apa-apa yang memang perlu dan berguna untuk dimasa depan.. Barangkali gw bakal pergi ke tempat yang sama, jadi seengganya perlu catetan semacem evaluasi lah, biar hal-hal yang ga enak, ga terulang lagi.. 

Kenapa susah yah? Mungkin karena.......
1. Gw suka menunda-nunda tulisan
2. Gw males buka blog. Kalo ga lagi baperan ya mungkin ga buka blog..hahha
3. Gw bepikir kalau blog ini yaa buat gw pribadi, jadi ga ada deadlinenya, suka-suka gw mau nulis kapan. Toh ga ada yang baca juga.. :D